DIET dan wanita selalu menjadi dua sisi yang berdampingan dan membutuhkan. Tak heran, saking lekatnya berbagai jenis diet pun selalu berkembang seiring perjalanan waktu. Yang terbaru ditemukan diet 'Cavewoman'. Apakah itu?
Diet Cavewoman merupakan salah satu diet yang tidak hanya sekadar mengubah cara makan seseorang, tapi juga membantu mengubah cara hidup sehat orang tersebut. Diet yang ditemukan Profesor Arthur De Vany sebenarnya telah dilakukan nenek moyang kita 40.000 tahun lalu. Seperti dikutip ElleUK, diet ini mengandalkan tiga prinsip yakni sebagai berikut:
- Makan tiga kali sehari terdiri dari non-tepung sayuran, buah-buahan, dan protein tanpa lemak.
- Melewatkan makan sesekali dan menggantinya dengan berpuasa agar peredaran darah meraih tingkat insulin rendah.
- Jangan terlalu banyak olahraga agar tubuh tidak menerima kelebihan tegangan otot.
Menurut De Vany, hidup yang seimbang perlu diselingi dengan puasa, variasi dalam makanan dan tingkat aktivitas yang bervariasi. Hal ini penting agar dapat memberantas alergi, meningkatkan ketahanan terhadap stres, menurunkan berat badan, meningkatkan mekanisme perbaikan tubuh, serta membuktikan cara yang ampuh untuk memperlambat penuaan.
Namun meski diet tersebut terbilang efektif, ada kontra di balik diet tersebut dikarenakan memotong sebagian makanan termasuk karbohidrat, susu, dan semua makanan olahan yang "non-diet". Gaya hidup makanan pendukung ini hampir baku dan akhirnya berbasis pada makanan organik di sekitar makanan Anda. Untuk membuat nutrisi tetap seimbang karenanya pelaku diet ini direkomendasikan untuk mengonsumsi suplemen agar memastikan tubuh mendapatkan nutrisi yang cukup. (ind)
(tty)