Sudah banyak penelitian membuktikan bahwa berhubungan intim pada pasangan resmi banyak memberikan manfaat kesehatan. Selain memberikan kenikmatan, bercinta juga bisa jadi cara asyik untuk menyembuhkan penyakit.
Bukan hanya soal romantisme, hubungan intim pada pasangan resmi bisa menjadi aktivitas fisik yang menyehatkan, baik bagi pria dan wanita. Seks dapat membantu menyembuhkan beberapa masalah kesehatan, seperti inkontinensia, flu, sakit kepala, bahkan siklus menstruasi yang tidak teratur.
Secara lengkap, berikut beberapa penyakit yang bisa sembuh dengan rajin bercinta, seperti dilansir Livestrong, Sabtu (6/7/2013):
1. Inkontinensia (tak bisa menahan keinginan buang air kecil)
Hubungan seksual teratur membantu memperkuat dasar panggul, yang mengontrol pelepasan urine. Bagi wanita yang mengalami inkontinensia, seks teratur dapat melenturkan otot-otot sensitif untuk menghindari pipis di celana. Otot-otot panggul kuat sama artinya sistem kemih bekerja dengan lebih baik.
2. Migrain
Rasa sakit dan mual karena migrain dapat mengesampingkan hubungan seksual, tetapi ilmu pengetahuan menunjukkan seks dapat mengurangi rasa sakit tersebut. Menurut sebuah studi tahun 2001 yang diterbitkan dalam Headache, wanita yang melakukan hubungan seksual teratur, keluhan migrainnya dapat berkurang hingga 30 persen. Jika obat-obatan gagal memberikan bantuan, seks sendiri mungkin menyembuhkan.
3. Kulit kering dan kusam
Lupakan krim pemutih atau pelembab lainnya, seks bahkan dapat menyembuhkan kulit kusam. Bercinta secara teratur menyebabkan lebih banyak darah melalui tubuh. Hasilnya, kulit lebih segar, kencang dan bercahaya.
4. Flu
Ingin menyembuhkan flu? Seks bisa menjadi cara paling asyik. Rajin bercinta bekerja dengan meningkatkan immunoglobin A selama hubungan seksual, yakni sebuah antibodi penting yang membantu melawan virus yang menyebabkan flu.
5. Melancarkan siklus haid
Wanita yang berhubungan seks setidaknya sekali seminggu, dapat menuai keuntungan dengan teraturnya siklus menstruasi. Tidak jelas mengapa hal ini terjadi, namun studi menunjukkan wanita yang rutin bercinta lebih sedikit mengalami ketidakteraturan haid.